Dua Asuransi Migas Bersaing ke Bursa
Sumber artikel : Majalah infobank, Januari 2011
Jenis paragraf : Eksposisi
Pada tahun 2011 dua peusahaan asuransi minya dan gas (migas) akan melukukan Initial Public Offering (IPO). kedua perusahaan tersebut adalah Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) dan Asuransi Tugu Pratama (TPI) .
Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) merupakan salah satu perusahaan yang dijadwalkan untuk IPO pada 2011 oleh Kementrian Badan Usaha Milik Negara. Saat ini izin dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk IPO Jasindo sedang dalam Proses dan ditargetkan IPO Jasindo dapat terealisasikan pada kuartal pertama 2011.
Asuransi Tuga Pratama (TPI) merupakan sebuah anak perusahaan dari pertamina. TPI sudah membahas tentang IPO pada pemegang saham dan berencana akan merealisasikannya sejak 2010 lalu. Akan tetapi dikarenakan banyak yang harus dipertimbangkan dan dipersiapkan membuat pihak TPI tidak ingin terburu-buru mengambil keputusan untuk melakukan IPO, sehingga proses IPO mundur dari rencana awal. Walaupun telah mundur dari rencana awal, pihak Asuransi Tugu Pratama membuat target bahwa IPO akan terealisasikan pda kuartal pertama 2011.
Jasindo dan TPI melakukan IPO dengan tujuan yang sama yaitu untuk mengembangkan bisnis dan menjadi pemain global. Baik Jasindo maupun TPI sudah lama bermain di pasar global. Jasindo dengan cara membuka kantor perwakilan di Labuan, sedangkan TPI dengan cara menjajaki beberapa pasar diluar negeri.
Pelaku pasar dan regulator pasar modal menginginkan adanya saham perusahaan asuransi yang liquid dan votalitasnya lebih menarik dari perusahaan asuransi yang sebelumnya. Hadirnya dua perusahaan asuransi ini dibursa menjadi harapan untuk terdongkraknya saham-saham asuransi. Berdasarkan fakta, selama ini saham perusahaan migas mampu menarik minat pasar, dan juga yang banyak mengangkat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah saham-saham BUMN. Fakta-fakta tersebutlah yang menjadi alasan Jasindo dan TPI optimis dapat menjalankan perannya untuk mendongkrak saham-saham asuransi.
TPI merencanakan akan melepas sekitar 20% sahamnya dan menargetkan dana yang didapat sekitar Rp 400 miliar hingga Rp500 miliar dari IPO, sedangkan Jasindo menargetkan dapat menerima dana sekitar Rp 500 miliar hingga Rp 600 miliar dari IPO.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar